Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Itulah yang santer di sebutkan oleh seluruh elemen masyarakat. Khususnya pada saat hari pendidikan, ribuan orang dari kalangan mahasiswa turun melakukan orasi atau aksi di jalan.
Definisi pendidikan tersebut pun dikeluarkan bagi pendengar di jalan sana. Namun, mungkin suara teriakan dari berbagai kalangan tersebut, apalagi bersuara dan berteriak soal pendidikan dan pentingnya pendidikan merupakan hal lumrah di Indonesia.
Apatisme, atau acuh-tak acuh akan bangsa Indonesia khususnya persoalan pendidikan, membuat segelintir orang untuk menggunakan cara yang terkesan represif atau reaksioner terhadap non partisipatif dari pemerintah, seperti membakar ban di jalan, melakukan blokade, dan membakar fasilitas umum atau merusaknya.
Hal demikian, penulis mencoba untuk berpikri holistik atau menyeluruh dengan menyangkut pautkan dari berbagai bidang. Bidang sosial, tentu orasi atau teriakan elemen masyarakat walaupun menyoal pendidikan atau definisi pendidikan karakter, tentu saja tidak dapat dibenarkan. Mengapa? Kehidupan sosial membuat seluruh masyarakat terkoneksi.
Apalagi menyoal mengenai ekonomi, yang membutuhkan arus perbutaran uang yang cepat, yang jika demonstrasi tersebut, mengakibatkan kemacetan, dan tentunya barang dan jasa dari produksi atau ke konsumen dapat terhambat dan berakibat pada perekonomian.
Namun, jika berbicara tentang dampak kedepannya. Apabila acuh tak acuh terhadap persoalan bangsa Indonesia, khususnya Pendidikan yang merupakan asupan bagi calon generasi yang masih terdapat dalam rahim sang ibu pertiwi. Tentunya, tidaklah relevan jika membiarkan hal tersebut. Terlebih kebijakan pemerintah yang kini menjamur di masyarakat, menjamur di sekolah-sekolah, diperlukan peran vital atau penting dari setiap masyarakat.
Contohnya menyangkut mengenai pendidikan karakter, yang merupakan kebijakan yang sarat dengan sebuah kemajuan pola pikir pemerintah dan masyarakat, untuk bekerja sama dalam merawat para calon generasi dengan membutuhkan asupan pendidikan karakter.
Beberapa informasi mengenai pendidikan karakter telah penulis informasikan seperti pengertian pendidikan karakter, landasan pendidikan karakter, peran penting pendidikan karakter, pengertian pendidikan karakter menurut para ahli.
Artikel Terkait:
Definisi pendidikan tersebut pun dikeluarkan bagi pendengar di jalan sana. Namun, mungkin suara teriakan dari berbagai kalangan tersebut, apalagi bersuara dan berteriak soal pendidikan dan pentingnya pendidikan merupakan hal lumrah di Indonesia.
Apatisme, atau acuh-tak acuh akan bangsa Indonesia khususnya persoalan pendidikan, membuat segelintir orang untuk menggunakan cara yang terkesan represif atau reaksioner terhadap non partisipatif dari pemerintah, seperti membakar ban di jalan, melakukan blokade, dan membakar fasilitas umum atau merusaknya.
Hal demikian, penulis mencoba untuk berpikri holistik atau menyeluruh dengan menyangkut pautkan dari berbagai bidang. Bidang sosial, tentu orasi atau teriakan elemen masyarakat walaupun menyoal pendidikan atau definisi pendidikan karakter, tentu saja tidak dapat dibenarkan. Mengapa? Kehidupan sosial membuat seluruh masyarakat terkoneksi.
Apalagi menyoal mengenai ekonomi, yang membutuhkan arus perbutaran uang yang cepat, yang jika demonstrasi tersebut, mengakibatkan kemacetan, dan tentunya barang dan jasa dari produksi atau ke konsumen dapat terhambat dan berakibat pada perekonomian.
Namun, jika berbicara tentang dampak kedepannya. Apabila acuh tak acuh terhadap persoalan bangsa Indonesia, khususnya Pendidikan yang merupakan asupan bagi calon generasi yang masih terdapat dalam rahim sang ibu pertiwi. Tentunya, tidaklah relevan jika membiarkan hal tersebut. Terlebih kebijakan pemerintah yang kini menjamur di masyarakat, menjamur di sekolah-sekolah, diperlukan peran vital atau penting dari setiap masyarakat.
Contohnya menyangkut mengenai pendidikan karakter, yang merupakan kebijakan yang sarat dengan sebuah kemajuan pola pikir pemerintah dan masyarakat, untuk bekerja sama dalam merawat para calon generasi dengan membutuhkan asupan pendidikan karakter.
Beberapa informasi mengenai pendidikan karakter telah penulis informasikan seperti pengertian pendidikan karakter, landasan pendidikan karakter, peran penting pendidikan karakter, pengertian pendidikan karakter menurut para ahli.
Artikel Terkait:
Pengertian Pendidikan Karakter: Apa itu Pendidikan Karakter?
Peran Pendidikan Karakter Terciptanya Keribadian Baik
Pengertian Pendidikan, Tujuan & Menurut Para Ahli
Landasan Pendidikan Karakter, Apa itu?Penulis menyarankan kepada teman-teman, sebelum membaca informasi ini, alangkah lebih baiknya untuk membaca artikel-artikel sebelumnya, berdasarkan jadwal postingan. yang tertera di alamat web tersebut, agar pemahaman tentang pendidikan karakter dapat tersistematis.
Pendidikan Karakter
Menurut Ratna terdapat sembilan pilar pendidikan karakter. Pilar tersebut yakni cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya, tanggung jawab, kedisiplinan dan kemandirian, kejujuran, amanah dan diplomatis, hormat dan santun, kasih sayang, kepedulian, dan kerja sama. Lalu, percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan, baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai dan persatuan. Kemudian, ada pula K4 (kesehatan, kebersihan, kerapian dan keamanan).Sedangkan menurut Mendikbud bahwa perlu usaha memasukkan kegiatan kokurikuler atau ekstrakulikuler dalam program FDS. seperti memupuk bakat dan juga kemampuan di berbagai bidang sehingga mampu mencapai 18 pilar pendidikan karakter.
Pilar-Pilar Pendidikan Karakter
Menurut Kemendikbud bahwa proses dari pendidikan karakter didasarkan pada totalitas secara psikologis yang mencakup seluruh dari potensi individu manusia baik secara kognitif, afektif dan psikomotrik. Tidak hanya itu, terjadinya fungsi totalitas sosiokultural dalam konteks interaksi dalam keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat.
Konteks demikian dikenal dengan pilar pendidikan. Pilar merupakan penyangga atau penguat. Sedangkan pengertian pilar-pilar pendidikan adalah penyangga atau penguat dalam suatu proses pendidikan karakter. Adapun tiga pilar dari pendidikan karakter adalah sebagai berikut
Konteks demikian dikenal dengan pilar pendidikan. Pilar merupakan penyangga atau penguat. Sedangkan pengertian pilar-pilar pendidikan adalah penyangga atau penguat dalam suatu proses pendidikan karakter. Adapun tiga pilar dari pendidikan karakter adalah sebagai berikut
A. Pilar keluarga. Keluarga merupakan pilar utama dalam pendidikan karakter. Keluarga dimana anak-anak memperoleh pendidikan mengenai karakter yang baik dan juga buruk. Orang tua merupakan guru pertama bagi anak-anak.
B. Pilar sekolah. Pilar yang berperan ketika anak-anak telah memasuki usia yang dapat menempuh pendidikan formal.
C. Pilar Masyarakat. Pilar demikian adalah pilar bagi masyarakat, tempat anak bersosialsiasi selain sekolah dan juga keluarga. Sedangkan menurut Novan Ardy Wiyani, terdapat 6 pilar karakter yang didasarkan The Six Pillars of Character yang dikeluarkan oleh Character Counts COalition (Project of The Joseph Institute of Ethics) yang dapat berarti sebagai berikut:
- Trusworthiness, yakni bentuk dari karakter yang membentuk dan membuat seseorang ke orang yang memiliki integritas, jujur dan juga loyal.
- Fairness, yakni bentuk dari karakter dalam membuat seseorang dapat berpemikiran terbuka dan juga tidak suka dalam memanfaatkan orang lain.
- Caring, yakni membentuk karakter dalam membuat seseorang mempunyai sikap peduli dan juga perhatian terhadap orang lain serta kondisi sosial dan juga lingkungan sekitar.
- Respect, yakni bentuk dari karakter dalam membentuk seseorang yang dapat atau slelau menghargai dan menghormati orang lain.
- Citizenship merupakan bentuk karakter yang membuat seseorang sadar akan hukum dan juga peraturan serta peduli terhadap lingkungan alam.
- Responsibility yakni bentuk dari karakter yang membuat seseorang dapat bertanggung jawab, disiplin dan juga selalu melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin.
Dalam penamaan program ini di negeri ini yang sering ridak konsisten. Muhamamd Nuh meluncurkan program pendidikan karakter dengan 18 pilar nilai pendidikan karakter, namun Anies menyebutnya dengan Penumbuhan Budi Pekerti, dengan konsep yang belum selesai. Untuk mengingatkan Mendikbud yang baru, apa saja delapan belas pilar nilai pendidikan karakter yang harus dicapai dalam pelaksanaan pendidikan karakter tersebut.
Pilar-Pilar Pendidikan Karakter Menurut Kemendikbud
Inilah18 Nilai dalam Pendidikan Karakter Bangsa, yang disusun oleh Pusat Kurikulum Balitbang Dikbud, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mulai tahun ajaran 2011, seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter tersebut dalam proses pendidikannya.
Pilar-Pilar Pendidikan Karakter Menurut Kemendikbud
Inilah18 Nilai dalam Pendidikan Karakter Bangsa, yang disusun oleh Pusat Kurikulum Balitbang Dikbud, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mulai tahun ajaran 2011, seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter tersebut dalam proses pendidikannya.
- Religius. Dengan sikap dan perilaku yang patuh terhadap melaksanakan ajaran agama bagi setiap peneluknya, toleran, dan hidup rukun dengan pemeluk-pemeluk lainnya.
- Jujur. Perilaku yang berupaya agar dirinya sebagai orang yang yang dapat dan selalu dipercaya baik dari segi perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
- Toleransi. Sikap dan perilaku yang cinta akan perbedaan seperti etnis, suku, pendapat, agama dan tindakan yang berbeda.
- Disiplin. Perilaku yang menunjukkan tertip dan patuh terhadap ketentuan dan peraturan demi tercapainya sebuah keteraturan dalam aktivitas.
- Kerja Keras. Perilaku yang menampilkan tertip dan patuh terhadap berbagai peraturan dan pekerjaan terhadap segala hal.
- Kreatif. Berpikir untuk berkarya dengan menghasilkan sesuatu yang baru, atau hasil baru.
- Mandiri. Sikap dan perilaku yang tidak mudah mengharapkan belas kasih dari orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan atau kebutuhan, tugas-tugasnya sendiri.
- Demokratis. Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
- Rasa Ingin Tahu. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
- Semangat Kebangsaan. Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
- Cinta Tanah Air. Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
- Menghargai Prestasi. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
- Bersahabat/Komunikatif . Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
- Cinta Damai. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
- Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
- Peduli Lingkungan. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
- Peduli Sosial. Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
- Tanggung Jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Baca Juga:
Pengertian Pemerintah, Pemerintahan & Ilmu Pemerintahan Menurut Para Ahli
Pengertian Masyarakat Madani, CIri, Syarat, Unsur, & Definis Menurut Para Ahli
Pengertian Demokrasi, Macam, Macam, Ciri-Ciri, Definisi Para Ahli, Prinsip & Nilai
Pengertian Masyarakat Madani, CIri, Syarat, Unsur, & Definis Menurut Para Ahli
Pengertian Demokrasi, Macam, Macam, Ciri-Ciri, Definisi Para Ahli, Prinsip & Nilai
Demikianlah informasi mengenai Pilar-Pilar Pendidikan Karakter. Semoga dapat menambah pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam membangun sebuah pendidikan yang tentunya berkarakter untuk Indonesia lebih maju. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
Referensi Pilar-Pilar Pendidikan Karakter:
Yulianti dan Hartatik. 2014. Implementasi Pendidikan Karakter Di Kantin Kejujuran. Cet-1. Malang: Penerbit Gunung Samudera. Hlm: 55-56.