Memahami Keuntungan dan Kerugian

Dalam kehidupan sehari-hari kalian tentu tidak lepas dari kegiatan jual beli. Baik sebagai penjual maupun pembeli. Sebagai seorang penjual tentu menginginkan untung sebanyak-banyaknya. Sedangkan sebagai seorang pembeli, tentu kita ingin membeli dengan harga semurah-murahnya. Dalam materi keuntungan dan kerugian ini lebih dipandang dari sudut pandang penjual, bukan pembeli. Sehingga kata untung yang dimaksud adalah keuntungan bagi penjual. Begitupun kata rugi adalah kerugian bagi penjual.

Ayo Kita Amati
Pak Subur Tukang Bubur Ayam
Pak Subur seorang penjual bubur ayam di daerah Jakarta. Seperti biasa, setiap pagi Pak Subur pergi ke pasar untuk berbelanja bahan pokok untuk membuat bubur ayam. Untuk membeli bahan pokok bubur tersebut, Pak Subur menghabiskan uang Rp1.000.000,00. Dengan bahan baku tersebut Pak Subur mampu membuat sekitar 130 porsi bubur ayam dan dijual dengan harga Rp10.000,00 per porsi. Pada hari itu Pak Subur mampu menjual 110 porsi bubur ayam.

Pak Soso Tukang Bakso
Pak Soso seorang penjual bakso di daerah Malang. Setiap hari Pak Soso menghabiskan Rp800.000,00 untuk berbelanja bahan baku untuk membuat bakso. Dengan bahan baku tersebut Pak Soso mampu membuat rata-rata 120 porsi dengan harga Rp8.000,00 per porsi. Pada hari itu terjadi hujan di tempat Pak Soso biasa berjualan, sehingga bakso yang laku terjual hanya 90 porsi.

Pak Sarto Tukang Sate
Pak Sarto seorang penjual sate di daerah Madura. Setiap hari Pak Sarto menghabiskan Rp700.000,00 rupiah untuk berbelanja bahan baku untuk membuat sate. Dengan bahan baku tersebut Pak Sarto mampu membuat rata-rata 100 porsi dengan harga Rp10.000,00 per porsi. Pada hari itu terjadi hujan di tempat Pak Sarto biasa berjualan, sehingga sate yang laku terjual hanya 70 porsi.

Secara ringkas ketiga kasus tersebut disajikan pada tabel berikut.

KasusPemasukan (m)Pengeluaran (k)m − kKeterangan
Pak Subur Tukang
Bubur Ayam
1.100.0001.000.000100.000Untung 100.000
Pak Soso Tukang
Bakso
720.000800.000–80.000Rugi 80.000
Pak Sarto Tukang
Sate
700.000700.0000Impas (balik modal)
hari kalian tentu tidak lepas dari kegiatan jual beli Memahami Keuntungan dan Kerugian
Ayo Kita Menggali Informasi
1. Persentase Keuntungan
Persentase keuntungan digunakan untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu penjualan terhadap modal yang dikeluarkan.
Misal : PU = Persentase keuntungan
HB = Harga beli (modal)
HJ = Harga jual (total pemasukan)

Persentase keuntungan dapat ditentukan dengan rumus
PU=HJ-HB x 100%
HB
Contoh 1 :
Pak Dedi membeli suatu motor bekas dengan harga Rp4.000.000,00. Dalam waktu satu minggu motor tersebut dijual kembali dengan harga Rp4.200.000,00. Tentukan persentase keuntungan Pak Dedi.

Penyelesaian 1
Sebelum menentukan persentase keuntungan, kita menentukan keuntungan (U) yang diperoleh Pak Dedi lebih dulu.
U = HJ − HB
= 4.200.000 − 4.000.000
= 200.000

PU=U x 100%
HB
PU=200.000 x 100% = 5%
4.000.000

Penyelesaian 2:
Pada cara 2 ini, kita tidak perlu menentukan keuntungannya lebih dahulu, namun dengan menggunakan perbandingan antara harga jual dengan harga beli.
Persentase HB : Persentase HJ = 100% : 200.000/4.000.000 x 100%
= 100% : 105%

Dari sini kita dapat menentukan bahwa HJ adalah 105% dari HB. Dengan kata lain, persentase keuntungan yang diperoleh Pak Dedi adalah 105% − 100% = 5%.

Contoh 2
Pak Dedi membeli suatu motor bekas dengan harga Rp4.000.000,00. Dalam waktu satu minggu motor tersebut dijual kembali dengan harga 105% dari harga beli. Tentukan keuntungan Pak Dedi.

Penyelesaian 1
Alternatif pertama dengan menentukan besar harga jual lebih dulu.
Harga jual = 105% × 4.000.000 = 4.200.000
Keuntungan = 4.200.000 − 4.000.000 = 200.000
Jadi keuntungan Pak Dedi adalah Rp200.000,00

Penyelesaian 2
Alternatif kedua, tidak perlu menentukan harga jual lebih dulu, tetapi
dengan menentukan persentase keuntungan. Misal persentase modal atau
harga beli (HB) = 100%. Persentase keuntungan = %HJ − %HB = 5%
Keuntungan = 5% × 4.000.000 = 200.000
Jadi keuntungan Pak Dedi adalah Rp200.000,00

2. Persentase Kerugian
Persentase kerugian digunakan untuk mengetahui persentase kerugian dari suatu penjualan terhadap modal yang dikeluarkan.
Misal : PR = Persentase kerugian
HB = Harga beli (modal)
HJ = Harga jual (total pemasukan)

Persentase kerugian dapat ditentukan dengan rumus
PR=HB-HJ x 100%
HB

Contoh 1 :
Pak Rudi membeli sepetak tanah dengan harga Rp40.000.000,00. Karena terkendala masalah keluarga, Pak Dedi terpaksa menjual tanah tersebut dengan harga Rp38.000.000,00. Tentukan persentase kerugian yang ditanggung oleh Pak Rudi.

Penyelesian 1
Sebelum menentukan persentase kerugian, kita menentukan kerugian (R) yang diperoleh Pak Rudi lebih dulu.
R = HJ − HB
= 40.000.000 − 38.000.000
= 2.000.000

PR=R x 100%
HB
PR=2.000.000 x 100% = 5%
40.000.000
Jadi, persentase kerugian yang diditanggung oleh Pak Rudi adalah 5%

Penyelesaian 2
Pada alternatif jawaban 2 ini, kita tidak perlu menentukan kerugiannya lebih dahulu, namun dengan menggunakan perbandingan antara harga jual dengan harga beli.

Persentase HB − Persentase HJ = 100% : 38.000.000/40.000.000 = 100% : 95% Dari sini kita dapat menentukan bahwa HJ adalah 95% dari HB. Dengan kata lain, persentase kekerugian yang ditanggung oleh Pak Rudi adalah 100% − 95% = 5%

Contoh 2
Pak Rudi membeli sepetak tanah dengan harga Rp40.000.000,00. Karena terkendala masalah keluarga, Pak Dedi terpaksa menjual tanah tersebut dengan menanggung kerugian 5%. Tentukan harga jual tanah milik Pak Dedi.

Penyelesian 1
Alternatif pertama dengan menentukan kerugian lebih dulu.
Kerugian = 5% × 40.000.000 = 2.000.000
Harga jual = 40.000.000 − 2.000.000 = 38.000.000
Jadi harga jual tanah Pak Rudi adalah Rp38.000.000,00

Penyelesaian 2
Alternatif kedua, tidak perlu menentukan kerugian lebih dulu, tetapi
dengan menentukan persentase harga jual. Misal persentase modal atau
harga beli (HB) = 100%.
Persentase harga jual = %HJ − %HB = 95%.
Harga jual = 95% × 40.000.000 = 38.000.000
Jadi jual tanah milik Pak Rudi adalah Rp38.000.000,00

Ayo Kita Menalar
Jika HB menyatakan harga beli suatu barang oleh penjual (modal), sedangkan
HJ menyatakan harga jual suatu barang oleh penjual, pada kondisi berikut,
manakah yang menyatakan kondisi untung, rugi, atau impas.
a. HJ < HB
b. HJ > HB
c. HJ = HB

Ayo Kita Berlatih
1. Tentukan kondisi berikut yang menunjukkan kondisi untung, rugi, atau impas serta tentukan besarnya untung atau rugi dari pengeluaran dan pemasukan sebagai berikut.
No.Pemasukan (Rp)Pengeluaran (Rp)Untung/Rugi/
Impas
1.1.000.000900.000Untung 100.000
2.1.000.0001.200.000Rugi 200.000
3.2.000.0002.000.000Impas
4.1.500.0001.550.000Rugi 50.000
5.1.000.000800.000Untung 200.000
2. Seorang pengusaha mengeluarkan Rp1.000.000,00 untuk menjalankan usahanya. Jika pada hari itu dia menanggung kerugian sebesar Rp250.000,00, maka besarnya pendapatan yang didapatkan pada hari itu adalah ...
1.000.000 - 250.000 = 750.000

3. Seorang pedagang sayuran mengeluarkan Rp1.500.000,00 untuk menjalankan usahanya. Jika pada hari itu dia mendapatkan keuntungan sebesar Rp200.000,00, maka besarnya pendapatan yang didapatkan pada hari itu adalah ...
Pendapatan = pengeluaran + keuntungan
pendapatan = 1.500.000 + 200.000
pendapatan = Rp 1.700.000,-

4. Seorang penjual krupuk mengeluarkan modal sebesar Rp1.000.000 ,00 untuk menjalankan usahanya. Dia mematok harga krupuknya adalah Rp6.000 ,00 perbungkus. Jika ia merencanakan ingin mendapatkan keuntungan Rp200.000,00 dari usaha krupuknya tersebut, maka berapa kemasan krupuk minimal yang harusnya dibuat?
Jumlah kerupuk minimal yang harus dibuat
= (modal yang dikeluarkan + rencana keuntungan penjualan) / harga kerupuk perbungkus
= (1.000.000,00 + 200.000,00)/6.000,00
= 1.200.000,00/6.000,00
= 200 bungkus

5. Seorang penjual bakso mengeluarkan modal sebesar Rp1.000.000,00 untuk menjalankan usahanya. Dia mematok harga baksonya adalah Rp8.000,00 perporsi. Jika ia merencakan ingin mendapatkan keuntungan minimal Rp250.000,00 dari jualannya tersebut, maka berapa porsi minimal yang harusnya dibuat?
Pendapatan diinginkan= modal + untung
= 1.000.000 + 250.000
=1.250.000

pendapatan diinginkan : pendapatan per porsi
= 1.250.000 : 8.000
=156,25
=157

6. Seorang penjual sate mengeluarkan modal sebesar Rp900.000,00 untuk menjalankan usahanya. Dia mematok harga satenya adalah Rp9.000,00 perporsi. Jika ia merencakan ingin mendapatkan keuntungan dari jualannya tersebut, maka berapa porsi minimal yang harusnya dibuat?
Jumlah porsi = 900.000/9.000 = 100.

7. Seorang penjual soto mengeluarkan modal sebesar Rp900.000,00 untuk menjalankan usahanya. Dia mematok harga sotonya adalah Rp10.000,00 perporsi. Jika pada hari itu dia mendaptakan keuntungan sebesar Rp250.000,00, maka berapa porsi soto yang berhasil terjual?
(900.000 : 10.000) + (250.000 : 10.000) = 90+25 = 115 porsi.

8. Seorang penjual nasi goreng mengeluarkan modal sebesar Rp800.000,00 untuk menjalankan usahanya. Dia mematok harga nasi gorengnya adalah Rp8.000,00 perporsi. Jika pada hari itu dia menanggung kerugian sebesar Rp160.000,00, maka berapa porsi nasi goreng yang berhasil terjual?
(800.000 - 160.000) : 10.000 = 640.000 : 8.000 = 80 porsi

9. Adi membeli sepeda motor dengan harga Rp4.000.000,00. Sepeda itu ia jual dengan harga Rp4.200.000,00 rupiah. Tentukan persentase untungnya.
U = HJ − HB
= 4.200.000 − 4.000.000
= 200.000

PU=U x 100%
HB
PU=200.000 x 100% = 5%
4.000.000

10. Pak Roni seorang pengusaha penjualan telur asin. Tiap hari Pak Roni membeli 500 butir telur asin dari petani telur asin dengan harga Rp1.200,00 perbutir. Jika ongkos perjalanan sebesar Rp20.000,00 dihitung sebagai biaya operasional, tentukan harga jual telur asin Pak Roni agar untung.
Harga beli telur asin = 500 x 1.200 = 600.000
Harga jual minimal telur per butir = 600.000+20.000/500 = 1,240
Minimal jual telur per butir harus lebih besar dari 1.240.

11. Seorang penjual nasi mengeluarkan Rp2.750.000,00 untuk menjalankan usahanya. Jika pada hari itu dia menanggung kerugian sebesar Rp150.000,00, maka besarnya pendapatan yang didapatkan pada hari itu adalah ...
2.750.000 - 150.000 = Rp 2.600.000

12. Jika x menyatakan besarnya modal usaha yang dikeluarkan, dan y menyatakan besarnya pemasukan yang didapatkan, tentukan hubungan antara x dan y pada setiap kondisi berikut menggunakan tanda hubung “<”, “>”, atau “=”.
a. Jika x > y maka usaha tersebut rugi.
b. Jika x < y maka usaha tersebut untung
d. Jika x = y maka usaha tersebut impas.

Previous
Next Post »